DIGITAL RADIOGRAFI

Digital radiografi adalah sebuah bentuk pencitraan sinar-X, dimana sensor-sensor sinar-X digital digunakan menggantikan film fotografi konvensional. Dan processing kimiawi digantikan dengan sistem komputer yang terhubung dengan monitor atau laser printer.
1. Komponen Digital Radiography
Sebuah sistem digital radiografi terdiri dari 4 komponen utama, yaitu X-ray source, detektor, Analog-Digital Converter, Computer, dan Output Device.
a. X-ray Source
Sumber yang digunakan untuk menghasilkan X-ray pada DR sama dengan sumber X-ray pada Coventional Radiography. Oleh karena itu, untuk merubah radiografi konvensional menjadi DR tidak perlu mengganti pesawat X-ray.
b. Image Receptor
Detektor berfungsi sebagai Image Receptor yang menggantikan keberadaan kaset dan film. Ada dua tipe alat penangkap gambar digital, yaitu Flat Panel Detectors (FPDs) dan High Density Line Scan Solid State Detectors.
1) Flat Panel Detectors (FPDs)
FPDs adalah jenis detektor yang dirangkai menjadi sebuah panel tipis. Berdasarkan bahannya, FPDs dibedakan menjadi dua, yaitu
a) Amorphous Silicon
Amorphous Silicon (a-Si) tergolong teknologi penangkap gambar tidak langsung karena sinar-X diubah menjadi cahaya. Dengan detektor-detektor a-Si, sebuah sintilator pada lapisan terluar detektor (yang terbuat dari Cesium Iodida atau Gadolinium Oksisulfat), mengubah sinar-X menjadi cahaya. Cahaya kemudian diteruskan melalui lapisan photoiodida a-Si dimana cahaya tersebut dikonversi menjadi sebuah sinyal keluaran digital. Sinyal digital kemudian dibaca oleh film transistor tipis (TFT’s) atau oleh Charged Couple Device (CCD’s). Data gambar dikirim ke dalam sebuah computer untuk ditampilkan. Detektor a-Si adalah tipe FPD yang paling banyak dijual di industri digital imaging saat ini.
b) Amorphous Selenium (a-Se)
Amorphous Selenium (a-Se) dikenal sebagai detektor langsung karena tidak ada konversi energi sinar-X menjadi cahaya. Lapisan terluar dari flat panel adalah elektroda bias tegangan tinggi. Elektrode bias mempercepat energi yang ditangkap dari penyinaran sinar X mealui lapisan selenium. Foton-foton sinar-X mengalir melalui lapisan selenium menciptakan pasangan lubang electron. Lubang-lubang elektron tersebut tersimpan dalam selenium berdasarkan pengisian tegangan bias. Pola (lubang-lubang) yang terbentuk pada lapisan selenium dibaca oleh rangakaian TFT atau Elektrometer Probes untuk diinterpretasikan menjadi citra.
2) High Density Line Scan Solid State device
Tipe penangkapan gambar yang kedua pada DR adalah High Density Line Scan Solid State device. Alat ini terdiri dari Photostimulable Barium Fluoro Bromide yang dipadukan dengan Europium (BaFlBr:Eu) tatu Fosfor Cesium Bromida (CsBr).
Detektor fosfor merekam energi sinar-X selama penyinaran dan dipindai (scan) oleh sebuah dioda laser linear untuk mengeluarkan energi yang tersimpan yang kemudian dibaca oleh sebuah penangkap gambar digital Charge Coupled Devices (CCD’s). Image data kemudian ditransfer oleh Radiografer untuk ditampilkan dan dikirim menuju work stasion milik radiolog.
c. Analog to Digital Converter
Komponen ini berfungsi untuk merubah data analog yang dikeluarkan detektor menjadi data digital yang dapat diinterpretasikan oleh komputer.
d. Komputer
Komponen ini berfungsi untuk mengolah data, manipulasi image, menyimpan data-data (image), dan menghubungkannya dengan output device atau work station.
e. Output Device 
Sebuah sistem digital radiografi memiliki monitor untuk menampilkan gambar. Melaui monitor ini, radiografer dapat menentukan layak atau tidaknya gambar untuk diteruskan kepada work station radiolog.
Selain monitor, output device dapat berupa laser printer apabila ingin diperoleh data dalam bentuk fisik (radiograf). Media yang digunakan untuk mencetak gambar berupa film khusus (dry view) yang tidak memerlukan proses kimiawi untuk mengasilkan gambar.
Gambar yang dihasilkan dapat langsung dikirimkan dalam bentuk digital kepada radiolog di ruang baca melalui jaringan work station. Dengan cara ini, dimungkinkan pembacaan foto melalui teleradiology.
DR by google
PRINSIP KERJA DR 
Prinsip kerja Digital Radiography (DR) atau (DX) pada intinya menangkap sinar-X tanpa menggunakan film. Sebagai ganti film sinar X, digunakan sebuah penangkap gambar digital untuk merekam gambar sinar X dan mengubahnya menjadi file digital yang dapat ditampilkan atau dicetak untuk dibaca dan disimpan sebagai bagian rekam medis pasien.
SKEMA PRINSIP KERJA DR by google

KELEBIHAN DR 

  • Cepat dan efisien karena tidak membutuhkan kamar gelap untuk pencetakan gambar.
  • Hasil lebih akurat. 
  • Sistem sinar-X (pesawat) dapat tetap digunakan dengan dilakukan moifikasi.
  • Tidak membutuhkan ahli komputer karena perangkat lunak yang digunakan untuk mengatur image mudah digunakan. 
  • Angka penolakan film dapat ditekan.
  • Dapat digunakan untuk radiografi mobile X-Ray unit dengan detektor digital (flat digital).
KEKURANGAN DR

  • Dibutuhkan dana yang besar untuk mengganti fasilitas radiografi konvensional menjadi digital.
  • Kesalahan faktor eksposi yang terlalu parah tidak dapat diperbaiki.
  • Walaupun diklaim dapat mengurangi dosis yang diterima pasien, digital radiografi justru lebih sering meningkatkan dosis pasien.
  • karena Over eksposure tidak akan terdeteksi (dapat dikurangi dengan mudah dalam proses komputer). Sehingga radiografer cenderung menambah faktor eksposi.
  • Pengulangan pemeriksaan (sebelum dicetak) tidak akan menambah jumlah film yang digunakan, sehingga menurunkan tingkat kehati-hatian radiografer. 
Sumber :  http://radiologyedu.blogspot.com/2014/01/digital-radiografi.html

Pengertian dan Fungsi Ct Scan



CT SCAN (Computerized Axial Tomografi)

Hasil ct scanCT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.

Berat badan klien merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan. Berat badan klien yang dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan adalah klien dengan berat badan dibawah 145 kg. Hal ini dipertimbangkan dengan tingkat kekuatan scanner. Sebelum dilakukan pemeriksaan CT scan pada klien, harus dilakukan test apakah klien mempunyai kesanggupan untuk diam tanpa mengadakan perubahan selama 20-25 menit, karena hal ini berhubungan dengan lamanya pemeriksaan yang dibutuhkan.
Harus dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah klien bebas dari alergi iodine, sebab pada klien yang akan dilakukan pemeriksaan CT.



Scan disuntik dengan zat kontras berupa iodine based kontras material sebanyak 30 ml. Bila klien ada riwayat alergi atau dalam pemeriksaan ditemukan adanya alergi maka pemberian zat kontras iodine harus distop pemberiannya. Karena eliminasi zat kontras sudah harus terjadi dalam 24 jam. Maka ginjal klien harus dalam keadaan normal.Tujuan penggunaan CT Scan

Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning/pemeriksaan tanpa radioisotope. Dengan demikian CT scan hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak saat proses perekaman. CT scan sebaiknya digunakan untuk :

  • Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner, emboli paru, aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan pembuluh darah lainnya.
  • Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan jenis kanker.
  • Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan trauma lainnya pada kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul penurunan kesadaran, muntah, pingsan ,atau timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.
  • Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan dll.
  • Membantu proses biopsy jaringan atau proses drainase/pengeluaran cairan yang menumpuk di tubuh. Disini CT scan berperan sebagai “mata” dokter untuk melihat lokasi yang tepat untuk melakukan tindakan.
  • Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya kurang memuaskan atau ada kondisi yang tidak memungkinkan anda melakukan pemeriksaan selain CT scan.

Persiapan pasien

Pasien dan keluarga sebaiknya diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan. Pasien diberi gambaran tentang alat yang akan digunakan. Bila perlu dengan menggunakan kaset video atau poster, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian kepada pasien dengan demikian menguragi stress sebelum waktu prosedur dilakukan. Test awal yang dilakukan meliputi :

Kekuatan untuk diam ditempat ( dimeja scanner ) selama 45 menit.
Melakukan pernapasan dengan aba – aba ( untuk keperluan bila ada permintaan untuk melakukannya ) saat dilakukan pemeriksaan.
Mengikuti aturan untuk memudahkan injeksi zat kontras.
Penjelasan kepada klien bahwa setelah melakukan injeksi zat kontaras maka wajah akan nampak merah dan terasa agak panas pada seluruh badan, dan hal ini merupakan hal yang normal dari reaksi obat tersebut. Perhatikan keadaan klinis klien apakah pasien mengalami alergi terhadap iodine. Apabila pasien merasakan adanya rasa sakit berikan analgetik dan bila pasien merasa cemas dapat diberikan minor tranguilizer. Bersihkan rambut pasien dari jelly atau obat-obatan. Rambut tidak boleh dikepang dan tidak boleh memakai wig.
Prosedur

  • pemeriksaan ct scanPosisi terlentang dengan tangan terkendali.
  • Meja elektronik masuk ke dalam alat scanner.
  • Dilakukan pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa sudut yang dicurigai adanya kelainan.
  • Selama prosedur berlangsung pasien harus diam absolut selama 20-45 menit.
  • Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai posisi dengan pengaturan komputer.
  • Selama prosedur berlangsung perawat harus menemani pasien dari luar dengan memakai protektif lead approan.
  • Sesudah pengambilan gambar pasien dirapihkan.

Cara Kerja CT Scan

Film yang menerima proyeksi sinar diganti dengan alat detektor yang dapat mencatat semua sinar secara berdispensiasi. Pencatatan dilakukan dengan mengkombinasikan tiga pesawat detektor, dua diantaranya menerima sinar yang telah menembus tubuh dan yang satu berfungsi sebagai detektor aferen yang mengukur intensitas sinar rontgen yang telah menembus tubuh dan penyinaran dilakukan menurut proteksi dari tiga tititk, menurut posisi jam 12, 10 dan jam 02 dengan memakai waktu 4,5 menit

Sinar-X yang mengalami atenuasi, setelah menembus objek diteruskan ke detektor yang mempunyai sifat sangat sensitive dalam menagkap perbedaan atenuasi dari sinar-X yang kemudian mengubah sinar-X tersebut menjadi signal-signal listrik. Kemudian signal-signal listrik tersebut diperkuat oleh Photomultiplier Tube sinar-X. Data dalam bentuk signal-signal listrik tersebut diubah kedalam bentuk digital oleh Analog to Digital Converter (ADC), yang kemudian masuk ke dalam system computer dan diolah oleh computer. Kemudian Data Acquistion System (DAS) melakukan pengolahan data dalam bentuk data-data digital atau numerik.




Data-data inilah yang merupakan informasi komputer dengan rumus matematika atau algoritma yang kemudian direkonstruksi dan hasil rekonstruksi tersebut ditampilkan pada layar TV monitor berupa irisan tomography dari objek yang dikehendaki yaitu dalam bentuk gray scale image yaitu suatu skala dari kehitaman dan keputihan. Pada CT Scanner mempunyai koefisien atenuasi linear yang mutlak dari suatu jaringan yang diamati, yaitu berupa CT Number. Tulang memiliki nilai besaran CT Number yang tertinggi yaitu sebesar 1000 HU (Hounsfield Unit), dan udara mempunyai nilai CT Number yang terendah yaitu -1000 HU (Hounsfield Unit), sedangkan sebagai standar digunakan air yang memiliki CT Number 0 HU (Hounsfield Unit). Nilai diatas merupakan nilai pada pesawat CT yang memiliki faktor pembesaran konstan 1000, untuk memperjelas suatu struktur yang satu dengan struktur yang lainnya yang mempunyai nilai perbedaan koefisien atenuasi kurang dari 10% maka dapat digunakan window width untuk memperoleh rentang yang lebih luas.Kelebihan CT scan
  • Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat.
  • Tidak invasive (tindakan non-bedah).
  • Waktu perekaman cepat.
  • Gambar yang direkontruksi dapat dimanipulasi dengan komputer sehingga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.

Kekurangan CT scan

  • Paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan yaitu sekitar 4% dari radiasi sinar X saat melakukan foto rontgen. Jadi ibu hamil wajib memberitahu kondisi kehamilannya sebelum pemeriksaan dilakukan.
  • Munculnya artefak (gambaran yang seharusnya tidak ada tapi terekam). Hal ini biasanya timbul karena pasien bergerak selama perekaman, pasien menggunakan tambalan gigi amalgam atau sendi palsu dari logam, atau kondisi jaringan tubuh tertentu.
  • Reaksi alergi pada zat kontras yang digunakan untuk membantu tampilan gambar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Observasi keadaan alergiterhadap zat kontras yang disuntikan. Bila terjadi alergi dapat diberikan deladryl 50 mg.
  • Mobilisasi secepatnya karena pasien mungkin kelelahan selama prosedur berlangsung.
  • Ukur ntake dan out put. Hal ini merupakan tindak lanjut setelah pemberian zat kontras yang eliminasinya selama 24 jam. Oliguri merupakan gejala gangguan fungsi ginjal, memerlukan koreksi yang cepat oleh seorang perawat dan dokter.
sumber : http://fajrucmedicine.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-fungsi-ct-scan.html

Sejarah, Bahaya dan Kegunaan Sinar X-ray

Sejarah penemuan


Sinar-X (atau X-ray) telah ditemui oleh seorang Profesor Fizik berbangsa Jerman yang bertugas di Universiti Wurzburg, Bavaria, Wilhelm Conrad Röntgen pada 8hb November, 1895. Beliau mendapati sinar ini mempunyai kebolehan menakjubkan yaitu menghasilkan imej di atas filem fotografi setelah menembusi tisu, pakaian dan logam.

Menerusi kajiannnya, Roentgen mendapati hablur garam barium platinosianida bersinar apabila di letakkan berdekatan dengan tube sinar katoda yang ditutup. Ia juga mendapati plat foto yang ditutup diletakan berdekatan dengan sinar katoda akan menjadi hitam. Dari sini kesimpulan dapat di buat bahawa sinar-X tidak boleh dilihat, bergerak dalam garis lurus dan mempunyai daya penembusan yang tinggi, yaitu dapat menembusi objek yang legap bagi sinar cahaya biasa. Wilhelm Conrad Röntgen yang  lahir pada 25 Mar 1845 adalah yang pertama menemukan sinar-X.

Selepas itu, Roentgen menunjukkan sinar ini datang dari dinding kaca berpendaflour cahaya apabila sinar katoda terkena padanya. Untuk mengesahkan penemuan ini, beliau telah menjalankan satu eksperimen ringkas. Dalam eksperimen ini beliau meletakkan satu screen yang di lapisi dengan barium platinosianida dalam lintasan sinar-X. screen ini akan bersinar apabila terkena pada sinar-X. Dengan meletakkan tangan beliau diantara tube sinar katoda dan screen, satu bayang tangan dengan tulang-tulang di dalamnya jelas kelihatan dalam screen ini. Ini dapat membuktikan bahwa sinar-X yang keluar dari tube sinar katoda mempunyai daya penembusan yang tinggi

Dalam ilmu kedokteran, sinar x dapat digunakan untuk melihat kondisi tulang, gigi serta organ tubuh yang lain tanpa melakukun pembedahan langsung pada tubuh pasien.
Biasanya, masyarakat awam menyebutnya dengan sebutan ‘’FOTO RONTGEN’’. Selain bermanfaat, sinar x mempunyai efek/dampak yang sangat berbahaya bagi tubuh kita yaitu apabila di gunakan secara berlebihan maka akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya, misalnya kanker. Oleh sebab itu para dokter tidak menganjurkan terlalu sering memakai ‘’FOTO RONTGEN’’ secara berlebihan.


KERUGIAN SINAR X
Setelah Roentgen memperlihatkan hasil pemotretan dengan sinar-X terhadap tangan istrinya yang memakai cincin, dimana pada gambar tersebut terlihat dengan jelas ruas-ruas tulang jari tangannya, maka manusia mulai menyadari akan manfaat besar yang dapat diperoleh dari pemenuan radiasi pengion tadi. Pemanfaatan radiasi pengion dalam bidang kedokteran, terutama sinar-X, berkembang pesat beberapa saat setelah penemuan radiasi tersebut. Penguasaan pengetahuan mengenai radiasi pengion oleh umat manusia yang terus meningkat dari waktu ke waktu juga memungkinkan dimanfaatkannya radiasi tersebut dalam berbagai bidang kegiatan di luar kedokteran, di samping pemanfaatan-nya di dalam bidang kedokteran sendiri juga terus mengalami peningkatan.

Beberapa efek merugikan yang muncul pada tubuh manusia karena terpapari sinar-X dan gamma segera teramati beberapa saat setelah penemuan kedua jenis radiasi tersebut. Efek merugikan tersebut berupa kerontokan rambut dan kerusakan kulit. Pada tahun 1897 di Amerika Serikat dilaporkan adanya 69 kasus kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar-X, sedang pada tahun 1902 angka yang dilaporkan meningkat menjadi 170 kasus. Pada tahun 1911 di Jerman juga dilaporkan adanya 94 kasus tumor yang disebabkan oleh sinar-X. Meskipun beberapa efek merugikan dari sinar-X dan gamma telah teramati, namun upaya perlindungan terhadap bahaya penyinaran sinar-X dan gamma belum terfikirkan. Marie Curie, penemu bahan radioaktif Po dan Ra meninggal pada tahun 1934 akibat terserang oleh leukemia. Penyakit tersebut besar kemungkinan akibat paparan radiasi karena seringnya beliau berhubungan dengan bahan-bahan radioaktif.


KEGUNAAN SINAR X
Pengobatan


  • Sinar-X lembut digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal sebagai radiograf. Sinar-X boleh menembusi badan manusia tetapi diserap oleh bahagian yang lebih tumpat seperti tulang. Gambar foto sinar-X digunakan untuk mengesan kecacatan tulang, mengesan tulang yang patah dan menyiasat keadaan organ-organ dalam badan.
  • Sinar-X keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanser. Kaedah ini dikenal sebagai radioterapi


PerindustrianDalam bidang perindustrian, sinar-X boleh digunakan untuk,

  • Mengesan kecacatan dalam struktur binaan atau bagian-bagian dalam mesin dan enjin. 
  • menyiasat rekahan dalam paip logam, dinding konkrit dan dandang tekanan tinggi.memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.
Penyelidikan
  • Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan antara atom-atom dalam      suatu bahan hablur.
  • menyiasat rekahan dalam paip logam, dinding konkrit dan dandang tekanan tinggi.memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.
  • Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan antara atom-atom dalam      suatu bahan hablur.

Kesan Sinar-X
Walaupun sinar-X sangat berguna kepada manusia, tetapi pendedahan secara berlebihan kepada sinar-X mungkin menyebabkan,
  • pemusnahan sel-sel dalam badan.
  • perubahan struktur genetik suatu sel.
  • penyakit kanser parah.
  • kesan-kesan buruk seperti rambut gugur, kulit menjadi merah dan berbisul.


Sifat-sifat sinar-X
Pancaran sinar-X dapat diperolehi daripada sejenis alat elektronik yang dinamakan tiub x-ray. Daripada kajian ahli sains didapati sinar-X mempunyai sifat-sifat tertentu yang dapat dibahagikan kepada sifat biasa dan sifat khas.

a) Sifat umum
Sinar-X bergerak laju dan lurus.
Tidak boleh difokus oleh kanta atau cermin dan tidak boleh dipesong oleh medan magnet sekitar arah tuju yang dilaluinya.
Mematuhi peraturan ‘Hukum Kuasa Dua Songsang’ iaitu keamatan sinar berubah dengan kuasa dua songsang jarak daripada punca pancaran.

b) Sifat khas
Keupayaan menembusi jirim padat.
Kesan pendarcahaya - memberikan kesan cahaya kepada sebatian kimia seperti zink sulfida, kalsium tungstat dan barium platinosiamida.
Kesan fotografi - memberikan penghitaman kepada filem apabila didedah kepada sinar-X.

Kesan pengionan - alur sinar-X yang lintas melalui gas memindahkan tenaganya kepada molekul-molekul yang seterusnya akan berpecah kepada zarah yang bercas positif dan negatif.Kesan biologi - sinar-X bertindak dengan kesemua tisu hidup yang terdapat dalam badan.

Jenis-jenis gelombang lain
Contoh panjang gelombang berbagai-bagai sinaran elektromagnet adalah seperti berikut:-
·         Gelombang radio 1cm – 3 x 105 cm
·         Sinar cahaya - 4 x 10-5 cm – 7 x 10–5 cm
·         Sinar ultraungu - 10–5 cm – 7 x 10–5 cm
·         Sinar-X - 10-7 cm -10–9 cm
·         Sinar gama - 10-9 cm
·         Sinar kosmos - < 10–10 cm
 sumber :

Manfaat dan Bahaya Penggunaan USG (ultasonography) pada Kehamilan


Bahaya Penggunaan USG (ultasonography) pada Kehamilan.
Manfaat USG untuk Ibu Hamil

Bagi para ibu yang sedang hamil, USG (ultrasonography) tentunya bukan lagi hal yang asing untuk dijalani. Saat ini hampir setiap dokter kandungan di tempat praktek maupun di rumah sakit telah melengkapi peralatan USG untuk keperluan pemeriksaan pasien ibu hamil. Demikian juga para bidan, saat ini rata-rata juga telah menggunakan fasilitas tersebut untuk mengetahui bagaimana kondisi janin di dalam kandungan. USG adalah metode yang digunakan oleh dokter untuk memotret atau merekam gambar hidup janin dalam kandungan. Arti Ultrasonografi secara harfiah itu sendiri adalah pengambilan gambar dengan gelombang suara ultra. Melalui penggunaan frekuensi gelombang suara tinggi (20.000 Hertz) yang telah dipantulkan ke tubuh, maka Anda dapat melihat gambaran rahim dan isinya dalam bentuk informasi gambar (sonogram) yang dapat dilihat pada layar monitor. Secara umum, penggunaan perangkat USG memiliki banyak sekali manfaat terhadap kehamilan yang sedang berlangsung, berikut ini beberapa diantaranya:
1. Mengkonfirmasi kehamilan
2. Mengetahui usia kehamilan
3. Menilai pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan
4. Mengetahui akan adanya ancaman keguguran
5. Mengetahui lokasi dan ukuran plasenta
6. Mengetahui jumlah janin dalam kandungan
7. Mengukur jumlah janin dalam kandungan
8. Mengetahui kelainan letak janin
9. Mengetahui jenis kelamin bayi dalam kandungan


Proses pemeriksaan dengan menggunakanUSG juga cukup sederhana. Dokter akan memberikan gel yang akan ditaruh diatas perut Anda, yang berfungsi sebagai pengantar suara, dan dengan sebuah alat yang akan digerak-gerakkan diatas perut dengan bantuan gel itu, sehingga akan menghasilkan gambaran bayi di layar monitor USG.

Berbahayakah Penggunaan USG untuk Ibu Hamil?

Meskipun penggunaan USG diyakini memiliki banyak sekali manfaat untuk ibu hamil, Namun ada sebagian kalangan yang mengatakan bahwa penggunaan dari USG tersebut dapat berbahaya bagi pertumbuhan janin. Alasannya bahwa gelombang yang dipancarkan oleh alat tersebut ke dalam rahim ibu akan menembus organ-organ janin, sehingga apabila terlalu sering di-USG maka dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya sebagaimana pancaran gelombang sinar X, sinar α, sinar γ, sinar laser dan sebagainya. Benarkah anggapan yang seperti ini?

USG merupakan produk sebuah teknologi yang mirip mata uang. Sudah sewajarnya suatu teknologi laksana mata uang yang memiliki dua sisi, yakni sisi positif dan negatif. Yang mana sisi yang lebih besar pengaruhnya, semuanya tentu saja tergantung pada penggunaan teknologi tersebut. Menurut beberapa ahli, penggunaan USG pada masa kehamilan hanya disarankan cukup sebanyak tiga kali saja, yakni sekali dalam setiap trimesternya. Ada banyak artikel penelitian yang menunjukkan efek bahaya dari penggunaan USG tersebut. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa membaca beberapa artikel di alamat url berikut ini yang rata-rata mengungkapkan mengenai bahaya penggunaan USG tersebut:

http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2001/12/19/ultrasound.aspx?aid=CD945
http://douglassreport.com/2004/05/28/negative-effects-of-ultra-sounds/
http://aamishop.com/index.php?main_page=product_info&cPath=8&products_id=155
http://midwiferytoday.com/articles/ultrasoundrodgers.asp
http://www.midwiferytoday.com/articles/ultrasound.asp
http://www.jultrasoundmed.org/
http://www.sciencedaily.com/releases/2010/08/100817161100.htm
http://www.telegraph.co.uk/news/uknews/1364783/Ultrasound-scans-linked-to-brain-damage-in-babies.html
http://www.plus-size-pregnancy.org/Prenatal% 20Testing/prenataltest-ultrasoundsafety.htm
http://www.themidwifenextdoor.com/?p=410
http://www.youtube.com/watch?v=mZDinmnt60s
http://www.sciencedaily.com/releases/2010/03/100315103808.htm
http://www.birth.com.au/Ultrasounds/Physical-effects-and-research.aspx?p=1
http://www.naturalnews.com/028853_ultrasound_fetus.html
http://www.youtube.com/watch?v=YfaUQCp6L1s

Namun demikian, banyak pula para ahli yang menentang pendapat bahwasannya penggunaan USG tersebut memberikan dampak negatif terhadap kehamilan. Menurut sejumlah studi eksperimental pada manusia dan hewan yang dilakukan di manca negara, tak pernah ditemukan efek negatif akibat penggunaan USG. Sementara, dalam situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), disebutkan bahwa USG baru berakibat negatif jika telah dilakukan sebanyak 400 kali. Dr. Azen Salim Sp OG menyatakan, USG memang tak berbahaya buat janin. Sebab, USG tak mengeluarkan radiasi gelombang suara yang bisa berpengaruh buruk pada otak si jabang bayi. Hal ini berbeda dengan penggunaan sinar rontgen.

Lalu bagaimana sebaiknya penggunaan dari USG tersebut? Melihat manfaatnya yang begitu banyak, maka sebaiknya penggunaannya yang perlu diatur. Seorang dokter kandungan bernama dr. Ali menyarankan selama kehamilan, sebaiknya pemeriksaan USG tidak dilakukan terus-menerus. Ali menganjurkan agar USG dilakukan hanya dua sampai tiga kali. Meskipun begitu, menurut dr Judi Januadi Endjun, SpOG, Subbagian Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi, RSPAD Gatot Subroto, ada juga USG tambahan bila ditemukan indikasi medis yang lain. Yaitu bila terdapat perdarahan, dicurigai ada gangguan pertumbuhan janin, ketuban pecah, atau kematian janin.

sumber : http://www.driau.com/2014/01/manfaat-dan-bahaya-penggunaan-usg.html

DASAR-DASAR RADIOLOGI

Definisi Radiologi, 
Radiologi adalah suatu ilmu tentang penggunaan sumber sinar pengion dan bukan pengion, gelombang suara dan magnet untuk imaging diagnostic dan terapi

Bidang-bidang dalam radiologi :
  •  Radiodiagnostik
  •  Radiotrapi
  •  Kedokteran nuklir 
  •  Ultrasonografi
  •  MRI (magnetic Resonance Imaging )

PROSES TERJADINYA SINAR –X










Urutan proses terjadinya sinar-X adalah sebagai berikut :

  • Katoda ( filamen ) di panaskan ( lebih dari 20000c ) sampai membara dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator
  • Karena panas , elektron-elektron dari katoda (filamen) terlepas
  • Muatan listrik filamen sengaja di buat relatif lebih negatif terhadap sasaran (target ) dengan memilih potensial tinggi , sehingga elektron bergerak ke anoda .
  • Sewaktu di hubungkan dengan transformator tenggangang tinggi , elektron-elektron menu ju anoda di percepat gerakan nya dan di pusatkan ke alat pemusat ( focusing cup)
  • Awan-awan elektron yang sampai di anoda bagaikan mendadak di hentikan pada sasaran (target) sehingga terbentuk paanas (>99%) dan sinar X ( <1%)
  • Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar X dari tabung, sehingga sinar X yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela.
  • Panas yang tinggi pada sasaran (target ) akibat benturan elektron di tiadakan oleh radiator pendingin. Jumlah sinar X yang di lepaskan tiap satuan waktu dapat di lihat pada alat pengukur miliAmpere (MA) , sedangkan jangka waktu pemotretan dikendalikan oleh alat pengukur waktu.
SATUAN-SATUAN
Rontgen (R)
  • Rontgen ialah satuan pemaparan radiasi yang memberikan muatan 2,58 X 10-4 Coulomb per kg udara. Rotgen merupakan satuan nilai penyinaran sinar-X atau sinar Ὑ , tapi tidak di gunakan untuk sinar α , β , atau neutron. Alat pengukur radiasi biasanya di kalibarasi dalam rontgen ( R ) atau mr ( milirontgen , 1 R = 1000 MR ). Untuk sinar-X dan sinar Ὑdengan energi sampai 3 MeV yang melalui air atau jaringan lunak,suatu penyinaran sebesar 1 R ekivalen dengan dosis serap sebesar 0,93 – 0,98 rad.
\
Gray (Gy)
  • 1 Gy = 100 rad. Gray merupakan satuan internasional untuk menyatakan satuan dosis ionisasi . 1 Gy sama dengan 1 joule energi yang di serap 1 kg bahan dari radiasi pengion . satuan ini menggatikan satuan lama,yaitu Rad.
Becguerel (Bq)
  • Satuan yang di pakai pada aktivitas radioaktif , untuk mengukur laju peluruhan senyawa radioaktif .
Curie
  • Satu curie sama dengan 3,7 X 1010 Disintegrasi atom per detik . jadi , 1 Ci = 3,7 X 1010 Bq. Nama curie di ambil dari nama Marie Curie , penemu sifat radioaktif dalam unsur Radium.
Rem
  • Dose equivalent (dulu di sebut Rem ) adalah jumlah tiap radiasi ionisasi yang menyebabkan pengaruh biologis yang sama dengan 1 rad sinar –X atau sinar Ὑ.



TABUNG SINAR-X





                        Pada tabung sinar-x terdiri dari 2 bagian , yaitu bagian dalam dan bagian luar…
1. Tabung bagian luar terdiri dari :
  • lead case/tube housing ( rumah tabung ), rumah tabung bahannya dar i pb (timbal hitam), tabung di tutup untuk timbal hitam tempat keluarnya tabung sinar-x
  •  window / jendela tabung.radiasi primer (umbra) yaitu berkas yang utama, radiasi yang menembus objek flim. Radiasi skunder (penumbra) yaitu radiasi hambur
2. Tabung bagian dalam terdiri dari :
  •  Insert tube/glass emvelope ( penutupnya terbuat dari kaca ) kacanya harus tahan panas dan titik lebur tinggi, nomor atomnya tinggi , kaca tersebut terbuat dari uranium/pyrex
  •  Minyak pendingin untuk mendiginkan
  •  Isolasi untuk tengangan tinggi
  •   Katoda di dalamnya terdapat kawat-kawat filament untuk menghasilkan elektron
  •  Anoda tempat tumbukan/sasaran elektron titik lebur tinggi.



PADA TABUNG SINAR-X 5 BAG YANG HARUS TERPENUHI :
5 di antara nya yaitu :

  1.  Katoda sebagai sumber elektron, terdapat kawat filamen untuk sumber elektron tempat menghasilkan elektron, tanpa katoda sinar-x tidak terjadi
  2.  Anoda terdapat piring anoda sebagai target tempat tumbukan elektron
  3.  Tabung harus vacuum , untuk mengerakan/menumbuk target/hampa udara
  4.  Fecussing cup untuk memfokuskan berkas sinar-x ke anoda
  5.  Generator tengangang tinggi (HTT) Untuk menghasilkan beda potensial antara anoda dan katoda agar berkas sinar-x tepat menuju target.


BAGIAN-BAGIAN PESAWAT SINAR-X Gp :